Perihal Music Director

Proses belajar Addie MS sebagai komponis, konduktor dan penata suara dilakukan secara informal, melaui recording workshop di Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1984, conducting masterclass yang diberikan oleh Jorge Mester di Los Angeles pada tahun 1995, dan lainnya.

Addie mengawali karier musiknya di musik pop pada tahun 80-an, dimana dia meraih beberapa penghargaan, yakni 3 buah Golden Trophy BASF Awards sebagai penata musik terbaik, 2 buah Golden Records untuk album Vina Panduwinata dan 2 buah Silver Records untuk album Chrisye.

Pada tahun 1991, Addie mendirikan Twilite Orchestra bersama Indra U. Bakrie dan Oddie Agam. Sejak itulah, Addie membuahkan banyak karya maupun konser simfonik, serta berbagai konser edukasi di berbagai sekolah dan universitas di Indonesia melalui program Musicademia.

Semangat kebangsaan Addie tercurah dalam album rekaman yang dibuatnya bersama Youk Tanzil, berjudul Simfoni Negeriku, dimana dia merekam kembali lagu “Indonesia Raya”, serta mengorkestrasi lagu – lagu perjuangan yang sekarang digunakan secara luas. Didukung oleh Garuda Indonesia, Addie juga mengorkestrasi puluhan lagu daerah yang dikemas dalam album (CD) “The Sounds of Indonesia”.

Sebagai komponis, Addie banyak membuat musik ilustrasi film serta lagu untuk berbagai institusi, antara lain Mars dan Himne TNI, lagu korporat Garuda Indonesia, Bank Indonesia, Summarecon, BCA, serta musik ilustrasi film ‘Biola Tak Berdawai’, ‘Dealova’, ‘Cinta Pertama’, dan lain sebagainya.

Bersama Twilite Orchestra, Addie menjalin kerjasama dengan David Foster, Natalie Cole, Maksim, Il Divo, Manila Philharmonic dan membuat orkestrasi dalam album ‘Dream Suite’ karya Suzanne Ciani, yang mendapatkan nominasi dalam Grammy Awards ke-38 sebagai : The Best New Age Album.

Pada tahun 1995 dan 2004, Addie mendirikan Twilite Chorus dan Twilite Youth Orchestra untuk meningkatkan pembinaan apresiasi musik paduan suara dan simfonik di kalangan remaja Indonesia.

Didukung Kemenparekraf, KJRI dan KBRI, Addie dan Twilite Orchestra tampil di Hanoi dan Sydney Opera House pada tahun 2009 sebagai konduktor dan orkes simfoni Indonesia yang berkonser pertama kalinya di gedung konser itu sejak gedung tersebut dibangun.

Kemudian pada tahun 2012, mereka juga menjadi konduktor dan orkes simfoni Indonesia pertama yang berkonser sekaligus mendapat standing ovation di Berlin dan Bratislava. Pada tahun 2015, Addie diundang oleh KBRI Astana untuk memimpin orkes Kazakh National University of Arts, di Astana, Kazakhstan.

Penghargaan – penghargaan lain yang pernah diterima Addie MS, antara lain :

  • ‘Musik Film Terpuji’ Festival Film Bandung, 2004, musik film ‘Biola Tak Berdawai’
  • ‘Prize of Elegance Award’ dari Longines
  • ‘Golden Conductor Award’ dari Yayasan Pendidikan Musik
  • ‘Diamond Achievement Award’ dari De Beers
  • ‘The Scent of Success’ dari The Peak & BOSS‘
  • Metronome Award’ sebagai pengembang musik simfonik, dari PAPPRI
  • ‘Lifetime Achievement Award’ dari Indosat Awards
  • ‘Karya Bakti Musik Indonesia 2014’ dari Kemenparekraf
  • ‘Artpreneur Award’ 2015 dari Universitas Trilogi
  • ‘Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi’ kategori Pencipta, Pelopor & Pembaru, 2017 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

 

 

Twitter @addiems
Instagram @addiems999
Facebook page : Addie MS
Official website www.addiems.com | www.addiems.id